...........HAI............

WELCOME TO MY BLOG........TERTAWALAH BEBAS DAN LEPAS....................

""tHIS iS fRee AreA""

Jumat, 18 Desember 2009

Crocodilus porosus (buaya muara)


BUAYA MUARA
Klasifikasi
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Chelonia
Famili : Chelodae
Genus : Crocodilus
Spesies : Crocodilus porosus

Deskripsi: Buaya muara berbeda dengan buaya lain yaitu sisik belakang kepalanya yang kecil atau tidak ada, sisik dorsalnya bertunas pendek berjumlah 16-17 baris dari depan dank e belakang biasanya 6-8 baris. Buaya muara memiliki ukuran yang lebih besar disbanding buaya air tawar yaitu pada rahangatas dan bawah serta ukuran gigi. Mereka memiliki warna yang bervariasi dari warna abu-abu hingga hijau tua terutama pada buaya dewasa, sedangkan buaya muda berwarna lebih kehijauan dengan bercak hitam dan belang pada ekornya. Pejantan dapat tumbuh hingga 7 meter (23 kaki), namun sebagian besar adalah krang dari 5 meter. Betina biasanya memiliki panjang kurang dari 4 meter dan dapat muai bertelur dan membuat sarang sekitar 12 tahun. Maksimum jangka hidup diperkirakan bahwa mereka dapat hidup setidaknya 70 sampai 100 tahun. Buaya jenis ini menempati habitat muara sungai, kadang dijumpai di laut lepas. Tubuh Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut skuta sebgai pelindung.Sisik rontok satu persatu tidak seperti ular.Buaya memiliki ekor tebal berotot. Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki belakang berjari emapat sebagian berselaput untuk berenang. Lubang hidung terletak di ujung moncongnya yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air. Cor (jantung) buaya semua sekat sudah sempurna, jadi jantung terbagi menjadi empat ruang yang sempurna yaitu atrium dekster, atrium sinister, ventrikel dekster dan ventrikel sinister. Oleh karena sekat sudah sempurna dan vaskularisasi organ digesti dari cabang arkus aorta sinister berpangkal dari ventrikel dekster yang mengandung darah venosus, maka diperlukan lubang penghubung yang disebut foramen Panizzae, lubang tersebut memungkinkan darah arteriel yang berasal dari ventrikel sinister mengalir menuju organ digesti. Buaya merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinar matahari.

1 komentar: